Pages

WELCOME TO NGAYOGYAKARTO ZONE

MUSIK KHAS JOGJA

Kamis, 15 Maret 2012

GAMELAN
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

MAKANAN KHAS JOGJA

GUDEG JOGJA

Gudeg Yogya / Gudeg Nangka
Buat penggemar kuliner nama Gudeg tentu sudah tidak asing di telinga. Nama Gudeg kalau dalam bahasa Jawa adalah gudheg, merupakan makanan khas yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. makanan khas jogja ini terbuat dari bahan nangka muda dan dimasak dengan santan. Untuk memperoleh rasa yang lezat dan enak di butuhkan waktu yang cukup lama hingga berjam-jam lamanya untuk membuat masakan ini.

Seringkali terlihat Gudeg memiliki warna coklat hal ini biasanya dihasilkan karena daun jati yang dimasak bersamaan. Biasanya dalam penyajiannya Gudeg dimakan dengan nasi panas dan disajikan dengan kuah santan kental, daging ayam kampung, telur ayam, tahu serta sambal goreng krecek.

Nah kalau Gudeg merupakan jenis masakan kuliner yang biasanya untuk acara makan besar, sekarng kita cari tahu nama makanan ringan, kue atau jejanan kuliner khas asli Yogya.
Dari: http://forum.detik.com/6-makanan-khas-jogja-lebih-suka-yang-mana-t289727.html

KRATON NGAYOGYAKARTO HADININGRAT

Senin, 05 Maret 2012


Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.


SURGA CINDERA MATA DI MALIOBORO

MALIOBORO

Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa yang membuncah, jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang yang menjajakan makanan dan mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul. Diawali oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan pelan. Kilatan blitz kamera dan gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menyakasikan pasangan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara yang terus melambaikan tangan dan menebarkan senyum ramah.

TEMPAT JAJAN DAN OLAHRAGA

PASAR KEMBANG ATAU SARKEM


Pasar Kembang atau yang lebih dikenal dengan sarkem merupakan satu-satunya tempat pelacuran ‘terorganisir’ yang tersisa di Kota Yogyakarta. Pasar Kembang sebenarnya adalah nama jalan yang berada tepat di bagian selatan Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta. Secara administratif wilayah ini merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tengen, tepatnya berada di RW Sosrowijayan Kulon. Tetapi kemudian masyarakat lebih mengenal dan menyebut RW Sosrowijayan Kulon ini dengan Sarkem yang merupakan singkatan dari Pasar Kembang, ada juga yang menyebut wilayah ini dengan Gang 3, karena wilayah sarkem adalah gang ketiga dari arah Timur Jalan Pasar kembang. Sebelumnya, daerah ini dikenal dengan Nama Balokan, karena pada saat pembangunan rel kereta api, daerah ini jadi tempat untuk menaruh semua matrial untuk pembangunan rel kereta dan Stasiun Tugu. Perubahan nama dari Balokan menjadi Sarkem, belum bisa dipastikan kapan.

SEJARAH TUGU JOGJA

Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.